Subscribe to Zinmag Tribune
Subscribe to Zinmag Tribune
Subscribe to Zinmag Tribune by mail
Pancuran Bambu Meriahkan Suasana Taman di Rumah

Book 1: Pancuran Kecil di Dalam Rumah

Keindahan bambu, biasanya dihadirkan dalam bentuk rumpun atau deretan tanaman bambu di taman. Desau angin yang meniup helai-helai daun bambu akan menghadirkan gemerisik lembut yang enak didengar. Namun menanam bambu, artinya tidak mungkin jika kita menenmnya didalam rumah. Jika Anda ingin menghadirkan nuansa bambu di dalam rumah, sebagai alternatif potongan-potongan batang bambu juga bisa mempercantik pojok ruangan rumah kita agar lebih terkesan asri. Pancuran dari bambu yang akan mempercantik penampilan pojok ruangan di rumah Anda agar terkesan lebih asri dengan sedikit sentuhan taman mini.

Taman yang dilengkapi dengan kolam akan terkesan sejuk dan asri. Ponten ini akan meningkat jika ada suara aliran atau gemericik air. Anda bisa mencoba membuat pancuran bambu seperti terlihat pada gambar utama. Pancuran ini akan menghasilkan suara gemercik, ditingkahi dengan suara air yang tumpah dari kincir air ke kolam. Untuk memperkuat kesan alami, pinggiran, bawah bambu dan kolam sebaiknya diberi dengan batu-batu kali yang kecil, baik yang bulat maupun potongan.

Untuk konstruksi pancuran bambunya sendiri, Anda bisa memilih bambu hitam/wulung/ater yang cukup tahan terhadap air. Siapkan bambu dengan diameter yang beragam mulai dari 7 cm terus ke ukuran yang semakin kecil untuk buluh air, saya menyarankan agar anda mencari batang banbu yang masih utuh 1 pohon agar mudah untuk membaginya.Untuk memperkuat, sebaiknya pilih bambu yang sudah mengalami proses pengolahan/pengawetan. Sebagai pengikat, Anda bisa mempergunakan tali ijuk aren. Selain itu Anda harus menyiapkan banbu yang berukuran diameter kecil untuk lobang keluarnya air dan pompa listrik (terbantung ukuran dari pancuran yang akan dibuat) untuk mengalirkan air.


Nah kita bisa memulai Cara Membuatnya:
  1. langkah yang pertama, kita potong bambu yang akan dipakai dengan tinggi beragam (mulai dari tinggi s/d rendah), INGAT, selalu sisakan sekitar 15 cm diatas ruas,
  2. Jarak ketinggian antara bambu yang satu dan yang lain adalah sekita 7 cm,
  3. kemudian setelah selesai kita melubangi masing-masing bambu tersebut dan menyambungnya dengan bambu yang berukuran kecil, jarak antara lubang dan permukaan atas adalah 4-5 cm hal ini untuk mengindari tumpahnya air (lihat gambar 1). setelah selesai jangan lupa untuk memberi lem pada sambungan tersebut agar tidak bocor.
  4. Setelah itu kita bisa merakitnya seperti di gambar 2, untuk jarak antara batang banbu sebaiknya kita sesuaikan dengan langsung mencobnya menggunakan motor listrik yang digunakan.
  5. setelah semua pas, kita rakit bambu-bambu tersebut diatas sebuah papan kayu, dengan kawat berukuran kecil dan paku kecil untuk mengikatnya.
  6. Selanjutnya adalah membuat kolamnya, disini karena letaknya di dalam rumah, saya menyiasati dengan menggunakan baskom plastik yang dikombinasikan menggunakan bilah-bilah bambu untuk sedikit menutupinya. (lihat gambar 3)
  7. Motot listrik kita letakkan di sebelah pojok dari kolam tersebut.
  8. Nah yang terakhir adalah proses finishing, kita tinggal membuat elemen tambahan seperti gubuk-gubuk kecil yang sekaligus sebagai tempat intuk menyembunyikan motor listrik agar terkesan lebih alami, kincir air, batu alam atau yang lainnya, dan yang tidak kalah pentingnya adalah unsur tanaman, gunakan tanaman yang mempunya karateristik sesuai hidup di air/berdaun panjang agar tekesan lebih hidup.
  9. ket. lebih lanjut bisa contact ke E-mail, mahendra_puji@yahoo.com

Index Gambar:

*Gambar 1


*Gambar 2


*Gambar 3


*Gambar 4



Dengan aliran air, maka kondisi kolam terhitung lebih sehat dibanding kolam yang airnya tak bergerak. Untuk menambah warna pada kolam, Anda bisa memelihara ikan yang menyukai aliran air seperti ikan emas atau koi. (adjie)



Book 1: Pancuran Kecil di Halaman Rumah

Nah yang satu ini berbeda dari pancuran air yang sudah dibahas diatas, ya.... memang sich masih tetap menggunakan bambu sebagai media dasar, karena agar lebih terkesan alami/ natural. gambar disamping adalah sebuah bentuk/model pancuran yang berada di luar rumah (out door). Sudut halaman rumah anada akan terkesan lebih indah dan tentusaja lebih asri dengan adanya suara gemericik air yang jatuh ketanah.

Nah dengan alasan itu lahkali ini kita sengaja membahas sedikit tentang pancuran air dari bambu untuk penghias taman anda, beberapa bambu yang dapat digunakan untuk membuatnya sama seperti jenis bambu yang digunanakan untuk pancuran in door, yang penting tahan terhadap air. Sedangkan jenis bambu yan terdapat di foto tersebut adalah jenis bambu petung, yang mempunyai karateristik berdiameter lebih besar dari jenis bambu yang lain. sehingga terkesan lebih besar dan gagah, tetapi tidak harus menggunakan jenis bambu tersebut, kita juga bisa menggunakan jenis bambu yang lainnya. untuk membuat pancuran seperti gambar diatas kita hanya memerlukan 1 buah batang bambu dari pangkal bawah s/d atas. konsep yang di usung adalah menciptakan sebuah aliran air yang jatuh memutar dari atas kebawah lalu menghilang di batang bambu terakhir. hal ini bertujuan untuk membuat kesan lebih aneh/unik, berbeda dengan bentuk-bentuk yang lain yang selalu membuat kolam di akhir pancuran, hal itu terlalu monoton untuk dilihat.

Pancuran tipe ini menggunakan 6 buah batang bambu yang disusun secara melngkar mulai dari ketinggian 175 cm s/d 80 cm, dan 1 buah batang bambu yang terakhir untuk tempat penampungan air terakhir dengan tinggi 30 cm. Menggunakan bambu yang berdiameter sekitar 16 cm, dan untuk lobang keluar air bediameter sekitar 5 cm, karena menggunakan mesin pompa yang berkapasitas 2100 liter/jam. Data diameter yang digunakan tersebut tidak harus mutlak seperti itu, kita menyesuaikan dengan mesin pompa yang kita pakai, sehingga debit air yang masuk-keluar bambu bisa pas.

Nah kita bisa memulai Cara Membuatnya:
  1. pada dasarnya cara pembuatan sama persis dengan yang diatas (pancuran untuk in door), hanya saja untuk out door kita tidak perlu merakit batang bambu tersebut ke kayu agar bisa berdiri tegak, kita cukup menanamnya saja ke tanah
  2. jarak ketinggian antar bambu juga kita sesuaikan dengan debit air yang ada, sebaiknya sebelum di tanam kita coba dahulu agar tahu seberapa jauh pancuran air yang keluar.
  3. nah yang paling penting adalah, kolam penampungan air diletakkan di bawah tanah(di tanam ditanah), tepatnya di bawah bambu paling bawah. sehingga terkesan air langsung menghilang kedalam bambu, padahal masuk ke kolam penampungan (lihat gambar dibawah).
  4. kolam penampungan menggunakan timba plastik berkapasitas 30 liter.
  5. sedangkan untuk tali, bisa menggunakan tali ijuk.
  6. agar terkesan lebih asri, dibawah masing-masing batang bambu kita beri batu kali, di sekitarnya kita tanami tanaman perdu, sehingga kita dapatkan kesan yang alami.
  7. ket. lebih lanjut bisa contact ke E-mail, mahendra_puji@yahoo.com

Index Gambar:




You can leave a response, or trackback from your own site.

0 Response to "Pancuran Bambu"